Pengamat olahraga Djoko Pekik mengapresiasi Gubernur Bali I Wayan Koster yang akhirnya mendukung penyelenggaraan ANOC World Beach Games 2023. Ia pun berharap Koster bisa terus konsisten dengan keputusannya tersebut.
Gubernur Bali I Wayan Koster sebelumnya menegaskan soal lagu kebangsaan Israel yang tidak boleh dinyanyikan di Indonesia. Hal itu diungkapkannya berkaitan dengan AWBG yang berpeluang diikuti atlet Israel.
Menurut Koster, hal itu telah diatur dalam Peraturan Menteri Luar Negeri. Pasal 151 ayat C Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 menyebut penggunaan bendera, lambang, atau atribut lain, serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel tidak diizinkan di Indonesia.
Namun, dalam prosesnya Wayan Koster menyatakan dukungannya. Hal itu diungkapkan dia usai melakukan diskusi dengan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari bersama Menpora Dito Ariotedjo di rumah dinas Gubernur Bali, pada Jumat (14/4/2023).
“Baru saja kami berdiskusi bersama Pak Menpora dan Pak Okto (Ketum KOI). Kita membicarakan agar bagaimana World Beach Games ini berjalan dengan baik dan segi tata kelola berjalan dengan lancar,” kata Koster dalam keterangan tertulis Kemenpora.
“Oleh karena itu, sudah ada kesepakatan Bali tuan rumah maka Pemprov Bali dan saya tentunya, saya akan memberi dukungan penuh agar acara ini berjalan lancar dan sukses. Intinya World Beach Games sesuai amanat konstitusi,” jelas Koster.
Baca juga: Atlet Israel Ikut World Beach Games di Bali, Wayan Koster Bilang Begini |
Padahal jika berkaca pengalaman sebelumnya, Piala Dunia U-20, Wayan Koster sangat keras menolaknya. Koster kukuh pada pendiriannya. Menurutnya, sikap keras terhadap Israel itu sudah pada jalur yang benar.
Adapun berbagai alasan Koster menolak Timnas Israel, mulai dari masalah kebijakan politik Israel, membawa-bawa nama Soekarno, hingga ancaman keamanan untuk Bali. Dalam surat penolakan kepada Menpora, Koster menyebut kebijakan politik Israel terhadap Palestina tak sesuai Pemerintah Indonesia.
Hasilnya, Piala Dunia U-20 yang seharusnya bergulir bulan depan, batal diselenggarakan di Indonesia. FIFA mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah single event sepakbola terbesar di dunia level kelompok usia tersebut.
“Sebaiknya Pak Gubernur memberi penjelasan mengapa sepakbola Israel tidak diizinkan, tapi team World Beach Games Israel diizinkan,” kata pengamat olahraga, Djoko Pekik kepada detiksport, Jumat (14/4/2023).
Baca juga: Menpora Dito: Gubernur Bali Seribu Persen Dukung AWBG |
Tapi terlepas dari dukungan Koster, Djoko mengapresiasi apa yang sudah dinyatakan oleh Gubernur Bali tersebut. “Dukungan AWBG sangat bagus,” kata Djoko.
“Kita harus menjunjung tinggi spirit olympism, friendship, excellence, respect, peacefull. Selain itu perlu konsisten kebijakan. Dalam arti sebelum mengambil keputusan sebaiknya melakukan koordinasi lebih dulu,” ujarnya untuk menghindari kejadian yang sama tak terulang.
Hal itu penting mengingat Indonesia ke depannya bakal melakukan bidding Olimpiade 2036.
“Tahun 2023 banyak sekali event dunia di Indonesia. Utamanya untuk siap bidding 2036,” kata Djoko.
Ia lantas berharap Gubernur Bali Koster dapat terus konsisten. “Jika Pak Gubernur konsisten kita yakin kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah tetap terbuka,” tambah Djoko.
(mcy/aff)